DPUPR Melakukan Kegiatan Studi Komparasi ke Balai Pengelolaan Air Limbah Provinsi DIY

Dinas Pekerjaan  Umum dan Penataan Ruang Kota Magelang melaksanakan kegiatan Studi Komparasi ke Balai Pengelolaan Air Limbah dan         Pengembangan Jasa Konstruksi, Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan dan Energi Sumber Daya Mineral Provinsi DIY di Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Selasa (14/10/2025) pukul 10.00.

IPAL Sewon di Bantul adalah instalasi pengolahan air limbah terpusat untuk wilayah perkotaan Yogyakarta, Sleman, dan Bantul, yang mengolah limbah domestik dari rumah tangga, perkantoran, dan tempat komersial. Sistemnya menggunakan prinsip pengolahan biologis dengan kolam aerasi dan modern menggunakan teknologi Sequencing Batch Reactor (SBR) untuk mengolah limbah sebelum dibuang, serta memiliki Intalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) terpisah untuk mengolah lumpur dari septiktank tidak terjangkau jaringan pipa.

Cakupan layanan IPAL Sewon meliputi Sebagian besar Kota Yogyakarta, Sebagian wilayah kabupaten Sleman (Mlati, Depok, Gamping, Ngaglik) dan Sebagian Kabupaten Bantul (Kasihan, Sewon, dan Banguntapan). Pengelolaan jaringan dan system pengolahan air limbah permukiman untuk meningkatkan layanan system air limbah terpusat. Saat ini panjang total jaringan air limbah IPAL Sewon mencapai 323,39 km yang terdiri dari : Jaringan Pipa Induk sepanjang 92,58 km. jaringan Pipa Lateral sepanjang 209,82 km. Jaringan Pipa Gelontor sepanjang 20,07 km. Jaringan Pipa Outfall sepanjang 0,92 km. dengan jumlah manhole sebanyak ±5.661 buah.

Pengembangan dan Tata Kelola Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik (SPALD) dan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan Kesehatan masyarakat melalui penyediaan air bersih yang aman dan pengelolaan limbah domestic yang terkelola dengan baik, serta upaya mitigasi dampak lingkungan seperti pencemaran air akibat limbah yang tidak diolah.

 

Studi komparasi memiliki tujuan diantaranya untuk Penilaian biaya dengan menganalisis total biaya operasional dan pemeliharaan untuk setiap system, termasuk biaya investasi awal, biaya pemeliharaan, dan biaya energi, untuk menentukan mana yang lebih efisien secara ekonomi; Perbandingan penerapan teknologi dengan membandingkan teknologi yang digunakan dalam masing-masing system, untuk mengetahui kelayakan teknis dan operasionalnya; Penilaian berkelanjutan dengan menilai keberlanjutan jangka panjang dari setiap system, termasuk aspek lingkungan, social, dan ekonomi, untuk membantu dalam perencanaan dan pengambilan keputusan yang lebih baik di masa depan.

Dengan dilaksanakan nya studi komparasi ke IPAL Sewon, diharapkan Kota Magelang dapat mempelajari menganalisis dan menerapkan terkait system kerja dari IPAL Sewon untuk diterapkan di UPT PALD Kota Magelang,